November 08, 2015

Bagaimana Mempersiapkan Anggaran? (Budget Part 1)


Pada dasarnya anggaran atau budget adalah daftar dari rencana pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Kebanyakan orang mempersiapkannya secara bulanan atau pada waktu tertentu. Anggaran adalah alat atau cara yang sangat berguna karena dapat membantu Kamu memprioritaskan pembelian dan meraih tujuan keuanganmu. Membuat anggaran dengan terencana dapat memberimu keuangan yang transparan dan juga menurunkan tingkat stress karena menghilangkan keterkejutan jika sewaktu-waktu terjadi pengeluaran yang mendadak.

Atur Tujuanmu
1. Identifikasi tujuan keuanganmu
Bagian dari pengaturan uangmu bukan hanya melindungi pengeluaranmu sekarang, tapi juga membayar semua hutang dan menyimpannya untuk masa depan. Jika Kamu tidak belajar mengontrol dirimu dan bagaimana agar dapat mengatur keuanganmu, maka Kamu akan membutuhkan orang lain agar mengaturkannya untukmu. Daripada bergantung pada orang lain, ambil langkah pertama dalam perencanaan anggaran dengan mengatur kenyataan, tujuan yang spesifik.
2. Setiap tujuan keuangan harus SMART: Spesific (Detail), Measurable (Terukur), Achievable (Terjangkau), Relevant (Sesuai), dan Time Framed (Terukur Waktu).
· Pisahkan tujuan keuanganmu dalam jangka waktu pendek, medium dan lama.
· Contoh, Kamu ingin melakukan down payment atau tanda jadi pembelian mobil sejumlah Rp 54.000.000,- setelah lulus kuliah selama tiga tahun. Maka kamu mempunyai waktu selama 36 bulan untuk menabung. Untuk itu, Kamu harus menabung sebanyak Rp 1.500.000,- per bulan (Rp 54.000.000,- ÷ 36 bulan = Rp 1.500.000,- per bulan).
· Tujuan ini terperinci. Kamu menabung untuk membeli mobil.
· Tujuan ini terukur. Kamu tau Kamu ingin menabung sejumlah Rp 54.000.000,-.
· Tujuan ini terjangkau. Kamu tau Kamu butuh Rp 1.500.000,- per bulan untuk ditabung.
· Tujuan ini sesuai. Kamu akan membutuhkan sebuah mobil.
· Tujuan ini terukur waktu. Kamu membutuhkan waktu 36 bulan untuk menabung.
3. Menabung untuk rumah.
Jika berencana memiliki sebuah rumah suatu saat di masa depan, Kamu harus mulai menabung dari sekarang. Bank tidak akan memberikan pinjaman tanpa tanda jadi (down payment). Kamu tidak bisa meminjam untuk melakukan down payment (DP). Kamu harus memilikinya dengan menabung. Kamu akan membutuhkan setidaknya 5 persen dari nilai harga rumah untuk DP. Sebagai tambahan, akan baik untukmu jika menyimpan tambahan 5 persen lagi agar dapat mengatasi pengeluaran tambahan saat membeli sebuah rumah, seperti harga penutupan dan pengeluaran renovasi. Artinya Kamu harus menabung 10 persen dari harga rumah yang ingin Kamu beli.
· Contohnya, jika Kamu ingin membeli sebuah rumah dengan harga Rp 260.000.000,- maka Kamu harus menabung Rp 26.000.000,- (Rp 260.000.000,- × 10% = Rp 26.000.000,-).
4. Membeli mobil.
Untuk mendapatkan pinjaman pembelian mobil dengan bunga tertentu, Kamu harus membayar DP-nya. Ingatlah, setiap pinjamanmu untuk pembelian harus dikembalikan dengan bunga. Jadi iklan mobil yang menjanjikan pembelian tanpa DP tidak akan membantumu. Kamu tetap harus membayar jumlah harga, ditambah bunga, dan Kamu akan mendapat bunga yang lebih tinggi dibandingkan jika membayar DP pertama kali. Bayar sebesar mungkin DP mobil jika memungkinkan, dan pertimbangkan untuk membeli mobil bekas yang masih bagus.
5. Persiapkan biaya tak terduga.
Meskipun terdengar agak sepeleh, sebelum Kamu mulai membayar kartu kreditmu, simpanlah untuk biaya darurat. Kebanyakan orang punya setidaknya satu pengeluaran tak terduga setiap tahun. Jika Kamu tetap menggunakan kartu kreditmu untuk menutupi biaya darurat, maka Kamu tidak akan pernah bisa melunasinya. Mulailah dengan menyimpan setidaknya Rp 13.000.000,- di biaya daruratmu. Berikutnya, ketika lebih banyak, bunga pinjaman sudah lunas, Kamu dapat memulai mempersiapkan biaya darurat yang lebih banyak.
6. Keluar dari hutang.
Satu dari tujuan keuanganmu haruslah melunasi kartu kreditmu. Saat Kamu sudah punya biaya darurat, buatlah rencana untuk melunasi bunga pinjamanmu. Rencanakan untuk membayar lebih dari tagihan bulanan. Bahkan penambahan Rp 500.000,- per bulan akan membantu. Dan juga, rencanakan untuk mengurangi pembelanjaanmu. Pikirkan perbedaan antara kebutuhanmu dan keinginanmu, dan kurangi pembelanjaanmu hingga Kamu keluar dari hutang.
7. Bayar untuk pengeluaran sehari-hari.
Rencanakan untuk menutupi seluruh biaya hidupmu dengan pembayaran tunai. Hal ini bisa membuatmu melakukan peminjaman lagi untuk membayar peminjaman lainnya atau untuk biaya liburan. Tapi lebih baik menghindari hutang tak berujung. Tabung pengeluaran tersebut agar kamu tidak perlu menambah jumlah hutangmu. Pengeluaran sehari-hari termasuk biaya sewa rumah/kontrak, listrik dan air, makanan, transportasi, pajak, servis kendaraan, perbaikan rumah, hadiah dan liburan.
8. Dapatkan asuransi.
Asuransi dapat mengganti porsi pembayaran jika Kamu terluka atau sakit dan tidak bisa kerja. Asuransi hidup dapat membantu orang yang Kamu cintai untuk menutup pengeluaran jika Kamu meninggal. Hal ini memberi mereka keamanan keuangan dari kehilangan pendapatanmu. Tidak ada yang menyukai kemungkinan dari kejadian yang tidak baik ini. Namun, perencanaan tanggung jawab keuangan melibatkan persiapan yang tidak terduga.
9. Memberi kembali.
Banyak atau tidak keuanganmu, pertimbangkanlah untuk beramal kedalam tujuan keuanganmu. Biasanya, orang terinspirasi untuk mendonasikan uang mereka sebanyak 3 hingga 10 persen dari pendapatan untuk masjid atau bentuk amalan lainnya. Seberapapun besar keinginanmu untuk berdonasi, memberi tetap harus membutuhkan perencanaan.
· Pertama, pisahkan biaya bulanan dan sebanyak apa Kamu ingin simpan. Setelah biaya kebutuhanmu sudah diperinci, Kamu bisa pisahkan seberapa banyak yang ingin kamu beri untuk beramal.
· Kamu dapat membuat donasi per bulan sesuai pilihanmu.
· Gunakan alat penghitung untuk menganalisa pendapatanmu dan seberapa banyak Kamu dapat memberi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar